Tuesday, 22 February 2011

Haji

Seiring dengan banyaknya pertanyaan dari calon jama'ah haji, "Bisakah seks tersalurkan ketika dalam perjalanan ibadah haji atau umroh?

Bagaimana Luuur menurut Saudara? Tentu tidak bisa, jika kita sudah mengenakan pakaian ihrom! Tentu saja seks itu bisa disalurkan kepada istri. Bahkan sangat bisa, jika sudah melaksanakan tahallul malah lebih ...dapat dirasakan keasyikannya dari pada di rumah sendiri. Wabil khusus bagi jama'ah haji yang mengambil tata caranya dengan tata cara haji tamatu'. Dari istilahnya saja sudah ketahuan "Haji Tamatu'', yaitu haji dengan bersenang-senang. Pingin? Kalau anda mau tahu, saya akan ceritakan moment-momentnya. Sebagai contoh ketika berada di Madinah. Tugas yang amat rutin ketika berada di Madinah selama delapan sampai sembilan hari hanya berziarah ke makam Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam dan melaksanakan sholat berjamaah yang biasa kita kenal dengan nama “Shalat Arba’in”. Ketika berada di kota Madinah ini, biasanya kita ditempatkan di hotel-hotel mewah. Jadi, bila kita akan pergi melaksanakan sholat, maka katakan saja kepada teman-teman sekamar “Nanti seusai sholat di mesjid, jangan pulang dulu ya dalam jangka waktu yach kurang lebih dua jam, saya mau amal sholeh “Kikuk kikuk”. Lantas kita pulang duluan ke hotel lebih cepat dua jam daripada teman sekamar kita. Di kamar inilah kita bisa bercumbu-rayu dan bercinta-mesra dengan istri sebebas bebasnya. Apalagi disediakan kamar dan kunci barokah. Wah...wah...wah lebih nyaman lagi dan romantis. Percayalah, suasananya pasti indah, dech. Lebih indah daripada melakukannya di rumah sendiri. Sebab kalau di rumah sendiri, mungkin kita masih akan sering diganggu oleh anak anak kita, atau sering memikirkan hutang yang belum terbayar atau masalah pekerjaan kita. Tapi, kalau sedang dalam perjalanan haji atau umroh, kita akan sedang melepaskan embel-embel dunia. Pada sa’at-sa’at seperti itu kita melulu hanya memikirkan ibadah. Dan penyaluran seks di antara sholat yang lima kali sehari, kita akan dengan mudah melakukannya. Tapi tentunya harus didiskusikan terlebih dahulu agar tidak saling mengganggu antar sesama teman sekamar di hotel. Itulah pentingnya kunci dan kamar barokah itu. Begitulah mudahnya untuk bersenang senang dengan istri di sa’at berada di kota Madinah. Dan begitu juga ketika berada di Mekkah. Jadi, dari buku saya ini bagi jama’ah yang ingin tahu masalah seputar seks di Makkah dan Madinah, sudah tahu dengan jelas. Kalau di Makkah dan Madinah, mudah berhubungan badan bagi pasangan suami istri, kecuali selama lima hari ketika sedang melaksanakan hajinya saja. Sebab selama perjalanan kurang lebih 40 hari di tanah suci, hanya lima hari saja pekerjaan ibadah hajinya. Selebihnya hanya mengerjakan sholat berjamaah saja. Jadi, kita bisa dengan mudah melakukan seks dengan istri ketika di Makkah maupun di Madinah. Tentunya dengan keterbukaan kita dengan teman, barangkali Anda akan membuat perlananan ibadah haji atau umroh sebagai perjalanan ibadah dan juga berbulan madu dengan istri Anda ke Saudi Arabia. Keterangan saya ini bukanlah cerita porno, cabul, jorok tapi untuk menambah pengetahuan tentang masalah seks dalam perjalanan haji. Di samping itu dapat menjadi motivasi bagi jama’ah pasangan muda suami istri untuk bersegera berangkat ke tanah suci Makkah melaksanakan ibadah haji sambil berbulan madu. Kenapa tidak? Saya menulis ini karena banyak saya dengar orang yang takut tak bisa melakukan hubungan seks dengan istrinya pada saat berhaji ke tanah suci Makkah dan Madinah, padahal weleh......weleh.....weleh, enak tenaan.



Berbahagialah calon jamaah haji pasangan suami istri untuk tahun 2011, 2012 dan seterusnya. Berbahagilah dengan hadirnya artikel saya yang memuat “TEORI DAN PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMROH SESUAI PETUNJUK ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM”. Yang berisikan hukum haji dan umroh serta pengamalan dan pengalaman hari demi hari di dalam perjananan haji dan umroh selama kurang lebih 40 hari di tanah suci, yang tentu akan sangat berguna, terutama untuk menambah pengamalan dan pengalaman bagi jama’ah yang akan pergi berhaji maupun yang masih belum pergi berhaji.

Kesemuanya bisa mendapatkannya secara bertahab. Mencari ilmu itu memang penat dan capek, memeras otak dan tenaga. Tapi pengorbanan kita Insyaa Alloh tidak akan sia-sia. Sebab, kita suatu saat, bahkan tidak menunggu waktu yang lama bias memiliki artikel-artikel yang berisikan hukum-hukum dan do’a-do’a sejak mau berangkat sampai dengan selesai mengerjakan ibadah haji dan umroh, pengalaman haji dan umroh yang bisa jadi pedoman haji dan umroh, dan sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca untuk membuka wawasan. Juga bagi calon jamaah haji dari yang berdomisili di daerah lain, bisa juga memesan artikel-artikel tersebut kepada jama’ah yang paling dekat, yang selalu mengikuti perkembangan informasi tentang Manaasik haji di grup ini

Terima kasih kepada jama’ah yang sudi membacanya, dan Alhamdulillah telah saya mulai penulisan artikel-artikel yang berjudul “TEORI DAN PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMROH SESUAI PETUNJUK ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM”.

Artikel ini sangat berguna bagi calon jamaah haji Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Singapore, Timur Leste, dan bagi siapa saja yang mengerti dengan Bahasa Indonesia.

Artikel ini saya tulis sesuai dengan buku pedoman aslinya ummat Islam yakni Al-ur’an dan Al-Hadits serta dari pengalaman saya dan istri ketika sedang melaksanakan haji dan umroh di Tanah Suci. Hari demi hari tentang ritual ketika berada di Makkah, Madinah, Muzdalifah, Arofah, Mina, Jeddah, saya tulis secara lengkap di dalam buku yang saya beri judul “TEORI DAN PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMROH SESUAI PETUNJUK ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM” ini.

Berbahagialah kita sesama Muslim karena telah bertambahnya perbendaharaan artikel tentang Islami ini. Yang memang saya tulis untuk memperkaya hazanah Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Tak lupa saya kirim salam kepada kedua orang tua saya yang sangat saya cintai, terutama ibunda dan juga para perantara hidayah untuk menyebarkan informasi artikel yang telah saya mulai ini. Sehingga artikel ini dapat berguna dan menjadi bukti manfa’atnya keilmuan yang telah saya miliki, agar kelak menjadi amal jariyah saya pada saat saya telah tiada.

Sekali lagi saya ucapkan salam kepada para penyelenggara haji agar sama-sama bisa berpartisipasi dalam menyebarkan berita tentang kehadiran artikel saya ini.
Bila ada pertanyaan Anda:
Apa saja persiapan selama di PHI Pondok Gede?
Apa saja persiapan selama di Tanah Suci Makkah?
Apa sebenarnya yang dikerjakan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi?
Apa yang dikerjakan di kota Makkah?
Apa yang dikerjakan di kota Madinah?
Apa kegiatan jama’ah di Mina?
Apa kegiatan jama’ah di Muzdalifah?
Apa kegiatan jamaah di Arofah?

Semua ini telah terjawab dengan adanya artikel yang beredar di Dunia Maya, meski perlahan dan bertahab. Artikel yang berjudul “TEORI DAN PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMROH SESUAI PETUNJUK ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM”. Artikel yang sengaja saya tulis atas nama seorang muballigh Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang berguna sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman maupun pengamalan dan berguna sebagai artikel yang nantinya dapat menjadi buku panduan haji dan umroh bagi yang ingin pergi melaksanakan haji atau umroh ke Baitulloh. Bila ada pertanyaan: Dimana saya bisa peroleh artikel ini? Dimana ada artikel ini? Dimana ada artikel cerita haji? Bagaimana perjalanan haji yang sebenarnya? Semua bisa Saudara dapatkan jawabnya dengan membaca artikel yang berjudul “TEORI DAN PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMROH SESUAI PETUNJUK ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM” di grup ini. Bila ada pula pertanyaan: Apa yang akan dilakukan di saat haji? Apa yang akan dilakukan di saat melaksanakan berumroh? Bagimana sebenarnya ziarah ke makam Rosul Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam? Bagaimana cerita ziarah ke makam Baqi’? Bagaimana cerita jama’ah menyalurkan seksnya di kota Madinah dan Makkah? Anda sudah bisa dapatkan ceritanya dengan membaca artikel yang berjudul “TEORI DAN PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMROH SESUAI PETUNJUK ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM” di grup ini. Bila anda ingin tahu tentang haji, bila anda ingin tahu tentang umroh, bila anda ingin tahu tentang cerita haji secara lengkap dan detail sesuai petunjuk Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, maka Anda cukup membaca artikel yang berjudul “TEORI DAN PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMROH SESUAI PETUNJUK ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM”.

Pro dan kontra dengan kehadiran artikel saya yang berjudul “TEORI DAN PRAKTEK IBADAH HAJI DAN UMROH SESUAI PETUNJUK ROSULULLOHI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM”, sudah pasti bakal saya dengar. Jujur saja, saya tulis di dalam artikel grup ini. Sebab ada baiknya jika semua dapat mengetahui masalah ini. Saya pernah berdialog langsung dengan seseorang yang saya anggap kemampuannya dalam menulis buku, artikel jauh di atas saya. Katanya, artikel-artikel yang saya tulis ini adalah pengalaman dan pengamalan pribadi, juga pengamalan Rosululloh, dan para sahabat yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Jadi, sudah pasti banyak peminatnya. Lalu saya perbincangkan hal ini dengan seorang penulis buku di Jakarta. Katanya, artikel itu ibarat makanan cemilan ringan “Pek Empek” dari Palembang. Sebagian orang suka pek empeknya orang Jawa, sebagian orang suka pek empeknya orang Palembang, semua orang berbeda selera. Jadi, dalam hal keragaman buku ataupun artikel, semua ada kekurangan dan kelebihannya, berarti semua buku atau artikel berguna bila buku atau artikel itu benar-benar akan menyumbangkan pengetahuan dan pengalaman serta pengamalan yang baik dan benar bagi pembacanya. Bila seseorang tadi lebih suka pada pengalaman orang banyak, sudah pasti ada orang yang tidak sama seleranya dengan dia. Inilah jawaban dari penulis dari jakarta itu. Ini adalah gambaran yang sangat menarik, bagi saya pribadi. Terus saya jadi semanagat menulis, dech

No comments:

Post a Comment