Wednesday, 9 February 2011

Mencetak Anak2 Sholeh/sholehah

Dari pohon yang sama tidak akan menghasilkan rasa buah yang sama. Mungkin akan ada buah yang "rasanya sangat manis, manis sekali, agak manis, masam, agak masam, atau bahkan masam sekali".

Semakin banyak buah yang tumbuh, semakin beragam rasanya walaupun tumbuh dari pohon yang sama.

Dari bibit yang unggul, dari tanah yang bagus, subur...pohon itu tumbuh dengan kualitas yang baik, menghasilkan buah yang beragam rasa (ex. manis, manis sekali, agak masam ataupun masam)

Andainya nih ada 10% buah yang masam, tapi hampir 90% yang lainnya manis karena dihasilkan dari bibit yang baik, unggul dari "tanah yang super, selalu dirawat, dijaga, disiram secara rutin".

Bagaimana jika pohon itu tumbuh di "tanah yang gersang, tidak terawat", atau bahkan dari bibit yang tidak bagus, apa yang dihasilkan? walaupun tumbuh buah yang banyak, tapi rasanya tidak semanis dari buah yang dihasilkan dari pohon (bibit) yang berkualitas bukan

Itulah...
analogi dengan sifat/karakter (akhlak) kita, sahabat...

Berawal dari bibit yang unggul... choose the best couple... terpancar dari akhlak kesehariannya..

Dari bibit yang unggul tumbuh menjadi pohon yang menghasilkan buah yang berkualitas dengan "beraneka rasa"...

Itulah...ibaratnya seperti sifat/karakter putra-putri sahabat...

Bibit yang unggul (akhlak yang baik) dari seorang ibu dan bapak mereka, tentu akan menghasilkan putra-putri yang baik pula (meskipun tadi, menghasilkan "buah yang beraneka rasa". Semakin banyak putra-putri, semakin beragam sifat/karakternya.

Pernahkah sahabat melihat sebuah keluarga yang memiliki banyak putra-putrinya, memiliki sifat/akhlak yang sama

Bagaimana jika dihasilkan dari bibit yang unggul tapi tumbuh di "tanah yang gersang, tidak dirawat, jarang disiram". Apa yang akan terjadi

Tentu hasil buahnya tidak akan sebaik yang 'dirawat dan disiram' bukan

Seperti itulah halnya sahabat tentang pentingnya sebuah pendidikan/tarbiyah dalam keluarga.

Terkadang... (nggak semua lho.. )

Tidak sedikit para orangtua 'sibuk' mencari kesalahan2 anak2nya, 'menyalahkan' anak2nya karena perilaku/akhlaknya yang kurang baik.

Alangkah bijaknya berpikir sejenak... Berawal dari manakah semua itu mengapa bisa terjadi seperti itu

al-Baitu al-madrasah. Rumah adalah pendidikan pertama bagi putra-putri kita.

Subhanallah, sungguh luar biasa, sungguh besar peran, taklif, tanggungjawab sebagai orangtua dalam mendidik putra-putrinya agar menjadi sholeh/sholehah..

No comments:

Post a Comment