Saturday, 19 February 2011

Renungan Liburan Pengisi hati

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ للهِ اَذْهَبَ عَنَّاالْحَذَنْ اِنَّ رَبَّنَالَغَفُوْرٌ الشَكُوْرُ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَمَّابَعْدُ

Pertama saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan beberapa kenikmatan Kepada kita semua. Baik berupa kesehatan, kelonggaran kekayaan dan juga pol-polnya nikmat sebagai rajanya nikmat kita masih diberikan hidayah Qur'an Hadits Jama'ah ini. Kita diberikan hidayah Qur'an Hadist yang berbentuk Jama'ah merupakan suatu kenikmatan yang tak tertandingi, sebab tidak semua orang diberi oleh Allah, seperti dalam hadits Nabi :

اِنَّ اللهَ يُعْطِى الدُّنْيَا مَنْ يُّحِبُّ وَمَنْ لاَيُحِبُّ وَلاَ يُعْطِى الدِّيْنَ اِلاَّ مَنْ اَحَبَّ فَمَنْ اَعْطَاهُ اللهُ الدِّيْنَ فَقَدْ اَحَبَّهُ* رواه احمد

Sesungguhnya keduniaan diberikan oleh Allah kepada orang yang dicintai dan orang yang tidak dicintainya, dan agama hanya diberikan kepada orang yang dicintainya saja, maka barang siapa yang diberi agama oleh Allah sama halnya dicintainya (HR. Ahmad)
Jadi kita harus benar-benar bersyukur kepada Allah dijadikan orang iman, dijadikan calon ahli surga, diselamatkan dari jurang neraka, sebagaimana dalam firman Allah salam QS. Ali Imron ayat 103

...وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ سورة ال عمران 103

….dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, dengan hidayahnya Allah menyelamatkan kalian dari api neraka. Seperti itulah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya pada kalian, agar kalian mendapat petunjuk (QS. Ali imron 103)

Maka, dari itu semua pemberian dari Allah harus kita syukuri secara ucapan dan perbuatan. Adapun ucapan kita syukuri Alhamdulillahi robbil 'aalamin, dan perbuatan kita juga harus benar-benar mencerminkan sikap orang jama'ah, sikap orang yang beriman sesuai dengan tuntunan Allah dan Rosul dan meningkatkan amalan-amalan yang bagus.

Dan yang keduakalinya saya bersyukur pada para perantara agama yang telah mem-perjuangkan agama yang hak ini, mulai dari nabi kita Muhammad SAW yang dibantu para sahabat, kemudian diteruskan para mubaligh dan mubaligotnya.

Terutama mubaligh besar kita Bapak KH. Nurhasan Al Ubaidah Lubis yang telah membawa Qur'an Hadits Jama'ah ini dari Mekah Madinah sampai ke Negara Indonesia yang mana sekarang ini diteruskan oleh putranya yaitu Bapak H.M. Abdul Azis Sultan Aulia yang menjadi pengatur kita sekarang. Semua itu harus kita syukuri, sebab belum dikatakan syukur pada Allah sebelum bersyukur pada manusia, sebagaimana sabda Nabi :

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسِ لَمْ يَشْكُرِ اللهَ *رواه احمد
Barang siapa yang belum bersyukur kepada manusia sama halnya belum bersyukur kepada Allah (HR. Ahmad)
Maka dari itu kita harus bersyukur kepada beliau-beliau sebab perjuangan mereka tidak enak-nakan seperti sekarang, dulu mereka berkorban harta benda, keluarga bahkan nyawanya untuk menegakkan agama yang benar ini, dan atas jasa para perantara Agama saya syukuri dengan ucapan

اَلْحَمْدُ للهِ جَزَاهُمُ اللهُ خَيْرًا

Selanjutnya saya bersyukur pada sudara jama'ah dimana saja berada baik itu didalam negri maupun diluar negri yang sempat membaca nasehat ini saya syukuri dengan ucapan Alhamdulillah jazaahumullahu khairan, adapun yang tidak sempat membaca nasehat ini saya doakan semoga bisa tetap menetapi Qur'an Hadits Jama'ah dan diampuni oleh Allah. Dan saya ingatkan supaya kita benar-benar niat sak dermo karena Allah mengharapkan surganya Allah dan takut siksanya Allah.

يَرْجُوْنَ رَحْمَتَهُ وَيْحَوْفُوْنَ عَذَابَهُ

Sebab Allah tidak akan menerima amalan yang tidak murni muclis karena Allah
اِنَّ اللهَ لاَيَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ اِلاَّ مَاكَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجَهُهُ

Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan kecuali dengan dasar murni dan mencari wajah Allah (karena Allah)

Maka dari itu supaya hatinya benar-benar di totoh jangan sampai salah niat, berubah niat atau bahkan tanpa niat.
Adapun nasehat dan ajakan saya disini sak dermo menyambung nasehat ajakan Bapak Pengatur kita satu-satunya jama'ah selalu tetap menetapi, memerlukan, dan mempersungguh Qur'an Hadits Jama'ah karena Allah sampai pol ajal matinya masing-masing.

Adapun yang dimaksud satu-satunya Jama'ah semua warga jama'ah itu wajib menetapi jama'ah jangan sampai ada yang terlewatkan. Misalnya dalam keluarga ada lima orang jama'ah semua itu wajib menetapinya, jika tidak dapat bersama ya supaya bisa bergantian/giliran yang penting ke lima-limanya itu harus bisa menetapi.

Dan Tetap itu artinya tidak berubah, tidak pindah tidak gingsir, walaupun banyak cobaan baik masalah agama maupun masalah dunia. Contoh masalah dunia digegeri, dimusuhi, difitnah dan dijatuhkan dan sebagainya. Semua itu hanyalah cobaan dari Allah untuk menguji keimanan kita. Untuk itu kita harus selalu sabar dan tetap menetapi jama'ah jangan sampai terpengaruh.

Adapun menetapi maksudnya mengerjakan/menjalankan secara terus menerus peraturan Allah, Rasul, dan Imam yang tidk maksiat. Mengarjakan kewajiban dan dapukan masing-masing, tertib dalam ibadah dan menjauhi larangan-larangan Allah serta mengerjakan perturan Allah dan Rasul.
Yang dimaksud memerlukan yaitu mengerjakan sampai berhasil/sampai mati kalau tidak masuk ya dimasuk-masukkan yang penting bisa berhasil dan terlaksana.

Sedang mempersungguh adalah lahir batin didalam jama'ah, lahirnya selalu bergaul dengan orang jama'ah berhubungan dengan orang jama'ah sehingga disaksikan lahirnya selalu dalam jama'ah, adapun batinnya selalu mendekatkan pada Allah "taqarrub ilallah selalu berdoa kepada Allah supaya ditetapkan keimanannya dan bisa menetapi sampai ajal datang. Adapun hasilnya barang siapa yang bisa menetapi Qur'an Hadits Jama'ah sampai mati wajib masuk surga

....وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ..... الاية سوراة النسا13
Dan barang siapa taat Allah dan utusannya maka Allah akan memasukkan kedalam surga
وَمَن يَعْصِ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَاراً..... الاية سوراة النسا14

Dan barang siapa yang menentang Allah dan Rasulnya serta melanggar peraturan-peraturan, maka Allah akan memasukkan kedalam neraka
Dan untuk menetapi Qur'an Hadist Jama'ah itu Bapak pengatur kita telah membuat peraturan Lima Bab dan itu tidak ngawur melainkan ada dasarnya dan pedomannya yaitu dasar Qur'an dan Hadits Nabi. Adapun perincian Lima Bab itu adalah ngaji, ngamal, mbela, sambung dan toat.

1. NGAJI
Ngaji/mencari ilmu wajib bagi kita semua orang mulai dari kecil sampai mati
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ *رواه مسلم
Mencari ilmu itu wajib bagi tiap-tiap islam (HR. Muslim)
Adapun hasil ngaji itu banyak sekali antara lain :
Menambah pengetahuan
Menghilangkan kebodohan
Mengesahkan amalan dan masih banyak lagi manfaatnya.

Dan ilmu yang wajib dicari hanya ada 3, adapun selain itu hanya keutamaan. Tiga ilmu itu adalah 1 Al-Qur'an, 2 Al-Hadits dan ke 3 ilmu pembagi waris yang adil. Dan ilmu pembagi waris boleh dicari boleh juga tidak, kalau tidak pun tidak berdosa

اَلْعِمُ ثَلاَثَةٌ وَمَاسِوَى ذَلِكَ فَهُوَ فَضْلٌ : اَيَةٌ مُحْكَمَةٌ اَوْسُنَّةٌ قَآئِمَةٌ اَوْفَرِيْضَةٌ عَادِلَةٌ رواه ابوداواد
Ilmu ada tiga selain itu lebihan yaitu : ayat yang menghukumi, Sunnah yang tegak, ilmu pembagi waris yang adil.

Ilmu itu ada tiga selain itu hanyalah keutamaan, dan yang tiga itu adalah ayat untuk menghukumi berupa Al-Qur'an, Sunnah yang tegak yaitu Al-Hadits dan juga pembagian harta waris yang adil. Al-Qur'an itu merupakan kalamnya Allah yang berisi perintah, larangan dan cerita. Perintah wajib kita laksanakan, larangan wajib kita jauhi, dan cerita wajib kita percayai. Sedangkan Hadits itu ucapan nabi, tingkah laku nabi, ikrar nabi dan juga cita-cita nabi. Dan barang siapa yang mau menetapinya maka dia akan masuk surga seperti dalam sabdanya nabi
مَنْ اَحْيَا سُنَّتِى فَقَدْ حَبَّانـِى وَمَنْ حَبَّانـِى مَعِيَ فِـى الْجَنَّةٍ

Barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka dia sungguh senang padaku dan barang siapa yang senang berarti dia bersamaku masuk ke surga
Adapun ilmu faroid itu telah tercantum didalam Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dan jangan sampai kita tidak mau ngaji, sebagaimana sabda nabi

Jadilah kamu orang yang alim (mubaligh/mubalighot)
Kalau tidak bisa jadilah orang yang belajar(jama'ah biasa)
Dan kalo tidak bisa, jadilah orang yang mendengarkan (bukan mubaligh/mubalighot)dan tidak bisa membaca/menulis maka jadilah mustamik)
Atau jika tidak mampu jadilah orang yang senang pada pengajian.
Dan jangan jadi orang yang kelima yaitu orang yang rugi tidak bisa mengerjakannya.

2. NGAMAL
Setelah kita mengaji dan mengetahui ilmunya ya wajib untuk kita amalkan terus-menerus sampai tutup pol ajal kita masing-masing, sebab amalan yang hisap itu adalah amalan terakhir kita.
وَعْبُدْ رَبُّكَ حِتَّى يَاْئتِيَكَ الْيِقِيْنَ

Sembalah Tuhanmu sampai datangnya mati
Jangan sampai amalan kita putus ditengah jalan. Misalnya lalu setelah dewasa/berumah tangga karena tidak kuat menghadapi cobaan kita keluar dari jama'ah, itu jangan sampai. Dan supaya kita benar-benar bisa mengamalkan apa yang kita kaji sebab sesungguhnya surga itu untuk orang yang mau beramal.
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِى اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَاكُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Demikian itu surga diwariskan kepadamu sebab perbuatanmu/pengamalanmu
Dan jangan sampai kita mengamalkan sesuatu yang tidak ada ilmunya karena itu tidak akan diterima oleh Allah, seperti firman Allah surat bani israil ayat 36
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

Dan janganlah kamu mengerjakan amalan yang tidak kamu ketahui ilmunya . Sesungguh-nya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan ditanya.
Dalam pengamalan kita harus mempunyai pedoman, penertiban, peningkatan dan penggemblengan.

a. Penertiban yaitu amal ibadah kita haruslah lebih tertib dari sebelumnya, ditertibkan ngajinya, ditertibkan sholatnya, juga ditertibkan ibadah-ibadah sunnahnya dan lain-lain

b. Peningkatan yaitu semakin lama dalam jama'ah kita harus lebih meningkatkan kefahaman kita, lebih meningkatkan amalan-amalannya yang akan memasukkan kita kedalam surge.

c. Penggemblengan yaitu sebagai orang jama'ah kita digembleng untuk jadi orang yang baik, bisa hidup apa adanya, bisa nrimo ing pandom menerima segala pemberian dari Allah tidak mengerutu dan tidak terlalu ngoyo yang penting bisa ibadah jangan hanya ingin hidup mewah dan berfoya-foya. Ingatlah bahwa dunia ini hanya sementara dan yang kekal adalah diakhirat surga dan neraka itu. Dan dalam mencari surga itu ya memang berat seperti dipenjara

الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَفِرِ
Dunia itu penjaranya orang iman, dan surganya orang kafir

Maka dari itu jangan sampai terpengaruh dengan dunia

3. MEMBELA
Dalam menetapi Qur'an Hadits Jama'ah ini juga perlu pembelaan sebab agama ini merupakan benda mati, tidak bisa bergerak kalau tidak dibelani ya tidak akan bisa berkembang.
اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَثِقَلاً وَجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِكُمْ وَاَمْفُشِكُمْ فِـى شَبِيْلِ اللهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Berangkatlah kamu dengan keadaan ringan dan berat, dan belalah agama Allah dengan harta dan dirimu, seperti itu baik bagimu jika kamu tahu.
Dalam pembelaan kita harus punya perinsip Sabar, Benar dan Berani.
Benar yaitu agama yang kita bawa dan kita perjuangkan itu harus agama yang benar.

Berani/Kendel yaitu dalam memperjuangkan agama haruslah jadi orang yang pemberani, karena jika agama dipegang oleh orang yang lacut dan curang maka agama ini tidak akan bisa berjalan dan berkembang.
Sabar/Tabah yaitu untuk memperjuangkan Qur'an Hadits Jama'ah ini perlu kesabaran dan ketabahan sebab jika tidak sabar ya mana mungkin akan bisa berkembang seperti sekarang ini Contohnya Bapak H. Nurhasan dulu jika tidak sabar menghadapi cobaan dan rintangan manamungkin kita dapat menemukan agama yang benar ini.

Dana / Modal yaitu perjuangan kita ini juga perlu dana/modal. Contohnya Bapak H.Nurhasan rela menyerahkan hartanya untuk perjuangan Qur'an Hadits Jama'ah.
Dan bila kita mati semua amalan itu akan putuskecuali ada tiga perkara yaitu:

1.Shodqoh Jariah yaitu amalan ini akan tetap mengalir walaupun kita sudah mati. Contohnya kita membangun masjid, baik shodaqoh harta, tenaga dan sebagainya.
مَنْ بَنَى مَسْجِدً فِـى الدُّنْيَا بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِـى الْجَنَّةِ

Barang siapa yang membangun masjid di duniaanya, maka Allah membangunkan untuknya rumah di surga.
Untuk itu kita harus lebih, lebih memperbanyak shodaqoh kita.

2.Ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang kita pelajari dan yang dapat kita sampaikan pada orang lain serta dapat kita amalkan / praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya jadi orang mubaligh dan mubalighot

3.Anak yang sholeh dan sholeha yang selalu mendoakan kedua orang tuanya

4.SAMBUNG JAMA'AH
Sambung dan ngaji itu beda kalau ngaji bisa sewaktu-waktu kalau sambung itu adalah pada waktu yang telah ditentukan waktunya baik dikelompok, desa daerah ataupun sambung pusat. Dan sambung itu banyak manfaatnya antara lain :

1. Sebagai penyaksian imam terhadap rukyah-nya
2. Bisa cepat menyelesaikan masalah, dan masih banyak manfaat yang lain :
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu berpecah belah
Dan sabda Nabi Saw.
اْلجَمَا عَةُ رَحْمَةٌ وَلْفِرْقَةُ عَذَابٌ
Jama'ah itu rahmat (surga) dan pecah belah itu (selain jama'ah) siksa (neraka).
Jadi jama'ah itu merupakan dari Allah dan perpecahan itu merupakan adzab, siksa dari Allah

5.THOAT
Thoat ini merupakan kunci orang bisa dapat masuk surga selamat dari neraka, sebab dengan thoat tadi program diatas bisa dilaksanakan semua. Dan thoat diatas haruslah bisa dilaksanakan oleh semua jama'ah yaitu thoat Allah, Rosul dan Imam
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ....* الأية سورة النساء 59

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah kalian pada Allah dan ta'atilah kalian pada Rasul (Nya), dan pada orang-orang yang mengatur perkara dari kalian.
Thoat Allah itu wajib, mutlak disembah dan dithoati semua perintahnya sak pol kemampuannya dan larangannya dijauhi sejauh-jauhnya. Tohat Rasul itu tidak wajib disembah tapi wajib di thoati, dan thoat imam itu selama perintahnya tidak maksiat dan bagi ibu-ibu supaya thoat pada suaminya masing-masing, bisa boso yang baik dan jangan suka memerintah pada suaminya, baik didepan orang banyak ataupun ber-hadapan sendiri. Bagi anak-anaknya supaya thoat pada orang tuanya.

Supaya lima bab tadi tidak lepas dari diri kita bapak imam membuat 4 program tali keimanan yaitu bersyukur, mengagungkan, mempersungguh dan berdo'a

No comments:

Post a Comment